Pages

Thursday, June 17, 2021

Tips Menemukan Judul Skripsi




BINGUNG cari judul skripsi. Itu sepertinya sudah menjadi semacam ritual akhir perkuliahan yang rutin bagi mahasiswa. Judul apa yang baik untuk diteliti? Kepala dipaksa untuk berpikir. Grasak-grusuk. Apalagi kalo lihat ada teman seangkatannya yang ternyata lebih dulu punya judul dan judul tersebut sudah siap untuk dieksekusi. Mau tanya teman seangkatan, mereka lagi sibuk dengan masalah yang sama. Mau tanya senior, mereka lagi sibuk menyelesaikan skripsi. (Eh, kalau tidak malu, tanya yunior saja.)

Pengalaman saat menjadi mahasiwa dan membimbing mahasiswa membawa saya pada beberapa pemahaman sederhana tentang apa yang sebaiknya dilakukan (atau tidak dilakukan) oleh mahasiswa yang sedang mencari judul skripsi. Berikut ini ada beberapa tips yang mungkin dapat membantu. Mengurai sengkarut di dalam kepala:

Topik yang paling disukai. Jangan mempersulit diri. Pilih topik penelitian yang Anda sukai. Untuk mahasiswa jurusan Komunikasi, banyak hal yang bisa jadi topik penelitian. Apa saja yang terkait dengan komunikasi. Mulai dari fenomena media massa (majalah, suratkabar, film, radio, televisi, internet) hingga komunikasi yang sifatnya antarpersona, kelompok, organisasi, atau publik. Topik yang paling Anda sukai biasanya paling Anda kuasai. Kalaupun tidak Anda kuasai secara teoritis, setidaknya Anda enjoy saat membuatnya. Se-killer apapun pembimbing dan penguji Anda. Dari topik ini kita dapat melakukan pengamatan dan penelusuran, hal-hal apa saja yang menarik untuk menjadi masalah dalam penelitian.

Masalah yang spesifik. Masalah yang akan menjadi motor penggerak skripsi. Ia yang menjadi alasan mengapa penelitian layak atau tidak untuk dilakukan. Dari topik yang disukai, akan lahir banyak masalah. Buatlah pengamatan atau pencarian (melaui internet atau media lain) yang dapat membantu untuk menemukan masalah. Umumnya masalah lahir dari perbedaan antara apa yang seharusnya, dengan apa yang kemudian terjadi di lapangan. Contoh, seharusnya media sosial itu berguna untuk mempererat hubungan antarpribadi. Namun dalam kenyataannya ada fenomena yang menunjukkan pelaku penculikan adalah teman korban di media sosial seperti Facebook. Bagi peneliti pemula, masalah biasanya terlalu luas. Fokuskan pada aspek tertentu saja. Aspek yang dapat dengan tegas Anda jelaskan batasannya. Jika masih bingung menjelaskan batasannya, itu pertanda masalah tersebut belum spesifik.

Ada teori yang mendukung. Dalam ilmu komunikasi lazimnya teori dikelompokkan ke dalam kategori unsur-unsur komunikasi. Jadi ada kelompok teori yang terkait dengan komunikator, pesan, saluran, hingga efek. Pastikan topik yang Anda pilih ada penjelasan teoritisnya. Jika tidak, boleh jadi masalah yang Anda pilih terlalu luas atau belum jelas aspek yang menjadi fokusnya. Tugas Anda untuk mengarahkan atau menyesuaikan masalah penelitian ke aspek yang memiliki penjelasan teoritis.

Memungkinkan untuk diteliti. Yang tidak kalah pentingnya adalah apakah masalah yang Anda pilih itu mungkin untuk diteliti. Mungkin dalam arti dapat dilakukan pada kurun waktu yang ditetapkan. Biasanya dua bulan. Mungkin dalam arti Anda memiliki akses pada informan atau sumber data. Mungkin dalam arti Anda sanggup untuk melaksanakannya. Jika jawabannya “iya”, berarti Anda telah menemukan judul penelitian yang dapat diformulasikan dari rumusan masalah yang akan diteliti. Jika jawabannya “tidak”, cobalah untuk menyesuikan kembali metode penelitian yang Anda pilih.

Empat tips sederhana ini tentu tidak serta merta dapat menjawab masalah judul yang saat ini Anda hadapi. Ada beberapa detail yang masih membutuhkan penjelasan lebih lanjut dari dosen atau mereka yang pernah melakuan penelitian serupa. Yaa..setidaknya, setelah membaca tips ini Anda bisa berkata: Asyik! ***

2 comments: