Pages

Wednesday, October 14, 2020

Ragam Desain Penelitian Kuantitatif

M. Aswan Zanynu
Peminat Isu Komunikasi


SETELAH menetapkan topik yang akan diteliti, menentukan fokus pertanyaan (masalah) menelitian, juga teori yang digunakan, selanjutnya calon peneliti membuat desain penelitian yang akan digunakan. Khusus untuk model penelitian kuantitatif, Mary John Smith (1988) menyebutkan empat desain yang dapat digunakan: eksperimen, survei, wacana interaktif, dan wacana naratif.

Desain Eksperimen. Desain ini digunakan untuk penelitian komunikasi yang bertujuan untuk melakukan pengujian perlakuan tertentu pada variabel yang diteliti. Misalnya, seorang peneliti ingin melihat bagaimana respon yang diberikan oleh ibu-ibu yang diterpa sebuah iklan produk rumah tangga. Pengujian dapat dilakukan dengan sedikitnya dua bentuk: post-pre test dan post test. Post-pre test maksudnya, pengujian dilakukan sebelum dan setelah obyek penelitian dikenai sebuah perlakuan (seperti menonton iklan). Sedangkan post test hanya difokuskan pada pengujian setelah obyek penelitian dikenai perlakuan.

Desain Survei. Jika sebuah penelitian ingin menggambarkan karakter sebuah populasi melalui sampel (yang lebih sedikit), desain survei yang tepat untuk digunakan. Misalnya seorang peneliti ingin menggambarkan perilaku komunikasi online remaja. Untuk tujuan itu, tentu tidak perlu semua remaja yang diteliti. Yang dipilih hanya sebagian sampel saja. Generalisasi dari hasil penelitian menjadi ciri yang menonjol dari desain survei.

Desain Wacana Interaktif. Ketika topik penelitian terkait dengan komunikasi yang sifatnya interaktif, desain ini yang paling tepat untuk digunakan. Misalnya untuk penelitian yang berkaitan dengan dialog, debat, wawancara, atau komunikasi dua arah yang sifatnya seketika. Intinya, desain wacana interaktif lebih terfokus pada perilaku komunikasi yang timbal balik. Mereka yang menjadi obyek penelitian dalam waktu yang sama dapat menjadi komunikator sekaligus komunikan.

Desain Wacana Naratif. Jika wacana interaktif fokus pada perilaku komunikasi, wacana naratif lebih pada pesan yang dipertukankan. Singkatnya, desain ini mengkhususkan diri pada penelitian pesan. Pesan apa saja. Pidato, program tv/radio, berita (cetak/elektronik), iklan, film, foto berita, poster pemilu, dan segala pesan yang mungkin digunakan dalam komunikasi manusia. Bermedia maupun tanpa media. Untuk model kuantitatif, desain ini lazim dijalankan dengan teknik penelitian yang disebut Analisis Isi (Content Analysis).***

No comments:

Post a Comment