Pages

Friday, November 27, 2020

Dokumentasi Terkini dan Konsekuensinya


M. ASWAN ZANYNU
Peminat Isu Komunikasi

TEKNIK pendokumentasian saat ini telah memasuki babak baru yang berbeda dari sebelumnya. Akibat perkembangan teknologi, khususnya komputer dan internet, dokumentasi telah berubah wujud menjadi digital (elektronik) juga audio visual. Berikut ini tiga karakter menonjol dari dokumentasi kontemporer beserta konsekuensinya.

Pertama, bentuk data yang awalnya konvensional menjadi digital. Lembar-lembar papyrus atau kertas sudah berubah menjadi file-file digital. Foto dan pita seluloid film pun demikian. Dokumen mejadi lebih mudah dibawa dan diakses, selain lebih awet. Juga tidak dibutuhkan ruang yang besar untuk menyimpannya. Puluhan buku yang telah diubah formatnya menjadi eBook cukup tersimpan dalam sebuah flasdisk.

Namun itu bukan berarti dokumen tersebut akan bebas dari masalah. Virus komputer tetap menjadi ancaman serius. Dan satu lagi, butuh piranti khusus untuk dapat mengaksesnya. Ratusan buku dalam format eBook tetap mejadi benda yang tak terjamah selama tidak ada piranti khusus untuk dapat membuka atau membaca file tersebut.

Kedua, data bergerak dari awalnya bersifat privat menjadi miliki publik. Sebelumnya, data tersimpan oleh orang per orang atau pada lembaga tertentu saja. Kini, hampir sebagian besar data telah dapat dikonsumsi oleh orang banyak. Termasuk data yang dulunya dinilai sebagai informasi pribadi. Seperti foto keluarga yang terpajang di dinding halaman Facebook seseorang.

Dengan demikian, data dan dokumen menjadi begitu mudah dibagi. Dunia bahkan dapat mengaksesnya. Tidak ada lagi batas geografis. Eskalasi pengetahuan berjalan lebih cepat dari yang sebelumnya pernah ada. Meski demikian, sisi negatif dari dokumen yang mendunia adalah peluang penyalahgunaannya. Di ranah maya, dokumen rahasia negara yang terjaga rapi pun dapat dibobol.

Ketiga, data yang awalnya tunggal kemudian menjadi jamak jumlahnya. Revolusi pertama terjadi saat mesin cetak ditemukan. Beberapa buku atau lembar informasi seperti koran, telah dapat diperbanyak. Kini, data atau dokumen-dokumen tersebut lebih mudah dan cepat lagi proses penggandaannya.

Tingginya kecepatan duplikasi sebuah dokumen didukung oleh komputer yang dapat dijalankan oleh orang banyak. Setiap orang kini dapat menjadi produsen data. Baik membuat ataupun menggandakannya. Ironisnya, ini pula yang menyebabkan kita kebanjiran informasi. Begitu banyak data dan dokumen yang harus kita konsumsi. Menurut riset International Data Corporation dan EMC Corporation, di tahun 2011 khusus untuk data online saja telah berkembang dua kali lipat menjadi 1,8 zettabyte. Sebagai ilustrasi, 1 zettabyte sama dengan 1 milyar terabyte.***



No comments:

Post a Comment