Pages

Monday, December 7, 2020

Tentang Teori

M. Aswan Zanynu
Peminat Isu Komunikasi


SATU dari sekian banyak topik yang kerap sulit dipahami oleh mahasiswa adalah teori. Belajar tentang teori seolah dianggap sebagai suatu hal yang sangat membingungkan. Rumit. Kompleks. Bahkan tidak jarang terasa membosankan. Padahal jika didalami lebih jauh, teori justru akan banyak membantu dalam memahami sejumlah fenomena yang menjadi kajian sebuah disiplin ilmu. Lalu apa yang sebenarnya dimaksud dengan teori?

Pengetahuan ilmiah yang dipelajari di bangku kuliah intinya bertujuan untuk menjelaskan, meramalkan/memprediksi, dan mengendalikan apa yang dapat diketahui oleh manusia. Dalam pengetahuan ilmiah terdapat sejumlah teori. Teori pada dasarnya adalah pengetahuan ilmiah yang mencakup penjelasan mengenai suatu fenomena tertentu dalam disiplin ilmu tertentu. Kerlinger (1965) menggambarkan teori sebagai sekumpulan konsep, definisi, dan dalil yang saling terkait, yang menghadirkan suatu pandangan sistematis tentang fenomena dengan menetapkan hubungan di antara beberapa variabel dengan maksud menjelaskan dan meramalkan fenomena tersebut.

Tidak semua kumpulan konsep, definisi, dan dalil dapat diklaim sebagai teori. Pada umumnya disetujui bahwa kumpulan gagasan harus memiliki sejumlah kriteria berikut agar dapat diterima secara teoritis (Black & Champion: 1992). Pertama, kumpulan gagasan harus konsisten secara logika. Jangan ada pertentangan-pertentangan internal. Kedua, kumpulan gagasan harus saling terkait. Jangan ada pernyataan-pernyataan yang tidak terkait satu sama lain. Ketiga, pernyataan-pernyataan harus lengkap. Keempat, dalil-dalil harus berdiri sendiri satu sama lain. Tidak ada pengulangan. Kelima, kumpulan gagasan harus dapat diuji secara empiris (nyata) di lapangan.

Seperti tadi yang telah disinggung dalam pernyataan Kerlinger, Black, dan Champion, teori mengandung dalil. Apa yang dimaksud dengan dalil? Dalil adalah pernyataan yang berupaya menjelaskan kaitan antarvariabel dalam sebuah hubungan sebab akibat. Ia juga dapat diartikan sebagai pernyataan yang berlaku secara umum bagi sekelompok gejala atau fenomena tertentu. Meski tidak serupa, dalil dapat dimaknai sama dengan dengan hukum, prinsip, atau asumsi dalam sebuah teori.***

No comments:

Post a Comment