M. ASWAN ZANYNU
Peminat Isu Komunikasi
TEKNIK pendokumentasian saat ini telah memasuki babak baru yang berbeda
dari sebelumnya. Akibat perkembangan teknologi, khususnya komputer dan internet,
dokumentasi telah berubah wujud menjadi digital (elektronik) juga audio visual.
Berikut ini tiga karakter menonjol dari dokumentasi kontemporer beserta konsekuensinya.
Pertama, bentuk data yang awalnya konvensional menjadi digital. Lembar-lembar
papyrus atau kertas sudah berubah menjadi file-file digital. Foto dan pita
seluloid film pun demikian. Dokumen mejadi lebih mudah dibawa dan diakses, selain
lebih awet. Juga tidak dibutuhkan ruang yang besar untuk menyimpannya. Puluhan buku
yang telah diubah formatnya menjadi eBook cukup tersimpan dalam sebuah flasdisk.
Namun itu bukan berarti dokumen tersebut akan bebas dari masalah. Virus komputer
tetap menjadi ancaman serius. Dan satu lagi, butuh piranti khusus untuk dapat
mengaksesnya. Ratusan buku dalam format eBook tetap mejadi benda yang tak
terjamah selama tidak ada piranti khusus untuk dapat membuka atau membaca file
tersebut.
Kedua, data bergerak dari awalnya bersifat privat menjadi miliki publik. Sebelumnya,
data tersimpan oleh orang per orang atau pada lembaga tertentu saja. Kini,
hampir sebagian besar data telah dapat dikonsumsi oleh orang banyak. Termasuk data
yang dulunya dinilai sebagai informasi pribadi. Seperti foto keluarga yang
terpajang di dinding halaman Facebook seseorang.
Dengan demikian, data dan dokumen menjadi begitu mudah dibagi. Dunia bahkan
dapat mengaksesnya. Tidak ada lagi batas geografis. Eskalasi pengetahuan
berjalan lebih cepat dari yang sebelumnya pernah ada. Meski demikian, sisi
negatif dari dokumen yang mendunia adalah peluang penyalahgunaannya. Di ranah
maya, dokumen rahasia negara yang terjaga rapi pun dapat dibobol.
Ketiga, data yang awalnya tunggal kemudian menjadi jamak jumlahnya. Revolusi
pertama terjadi saat mesin cetak ditemukan. Beberapa buku atau lembar informasi
seperti koran, telah dapat diperbanyak. Kini, data atau dokumen-dokumen
tersebut lebih mudah dan cepat lagi proses penggandaannya.
Tingginya kecepatan duplikasi sebuah dokumen didukung oleh komputer yang
dapat dijalankan oleh orang banyak. Setiap orang kini dapat menjadi produsen
data. Baik membuat ataupun menggandakannya. Ironisnya, ini pula yang
menyebabkan kita kebanjiran informasi. Begitu banyak data dan dokumen yang
harus kita konsumsi. Menurut riset International Data Corporation dan EMC
Corporation, di tahun 2011 khusus untuk data online saja telah berkembang
dua kali lipat menjadi 1,8 zettabyte. Sebagai ilustrasi, 1 zettabyte sama
dengan 1 milyar terabyte.***
No comments:
Post a Comment