M. Aswan Zanynu
Peminat Isu Komunikasi
PENGARUH teknologi komunikasi/media merupakan ide di balik teori Ekologi Media. Menurut Ricard West dan Lynn H. Turner (2008), terdapat tiga asumsi utama teori ini. Pertama, media melingkupi setiap tindakan dalam kehidupan masyarakat. Kedua, media memperbaiki persepsi dan mengorganisir pengalaman kita. Ketiga, media menyatukan seluruh dunia.
Dalam perspektif McLuhan, media tidak dilihat dalam konsep yang sempit, seperti suratkabar/majalah, radio, televisi, film, atau internet. Dalam konsep yang luas, McLuhan melihat medium sebagai apa saja yang digunakan oleh manusia. Termasuk jam dinging, angka, uang, jalan, bahkan permainan adalah medium.
Menurut asumsi pertama teori Ekologi Media, manusia tidak dapat melarikan diri dari media. Dalam berkomunikasi, manusia mungkin saja tidak menggunakan media massa. Tetapi mereka tidak dapat menghindarkan diri dari berkomunikasi dengan menggunakan suara, kata, isyarat, yang memediasi mereka dalam menyampaikan pesan (baca: medium). Dalam keadaan sendiri di hutan belantara, gurun, atau laut sekali pun, manusia senantiasa dikelilingin medium yang membawa pesan yang dapat diinterpertasikannya. Meski medium itu hanya berupa suara binatang, gemuruh angin, atau riak gelombang.
Asumsi kedua teori Ekologi Media melihat media sebagai sesuatu yang langsung mempengaruhi manusia. Cara manusia memberi penilaian, merasa, dan bereaksi cenderung dipengarhi oleh media. McLuhan menilai media cukup kuat dalam membentuk pandangan kita atas dunia. Oleh karena itu --menurut asumsi ketiga teori ini menyebutkan-- media mampu menyatukan seluruh dunia. Pertistiwa atau hal yang dilakukan di belahan dunia lain, dapat diketahui atau menjalar ke belahan dunia lain. Akibat dari hal tersebut, McLuhan menyebut, manusia kemudian hidup di sebuah desan global (global village). Media seolah mengikat dunia menjadi sebuah kesatuan sistem politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang besar.***
No comments:
Post a Comment