M. Aswan Zanynu
Peminat Isu Komunikasi
MASIH dalam kaitan media dan peradaban manusia, McLuhan dan Quentin Fiore (1967) menyatakan bahwa media dari sebuah era menentukan esensi dari sebuah masyarakat. Mereka mengemukakan empat era dalam sejarah media yang masing-masing berkaitan dengan mode komunikasi dominan di zaman tersebut. McLuhan lebih jauh menyatakan bahwa media bertindak sebagai perpanjangan indera manusia dari tiap era.
Era tribal. Era ini ditandai dengan tradisi lisan. Orang belum mengenal tulis menulis. Di masa ini, menurut McLuhan, budaya berpusat pada telinga. Orang mendengar tanpa memiliki kemampuan untuk menyensor pesan-pesan. Konteks komunikasi hanya bersifat tatap muka. Ini yang membawa masyarakat kolektif.
Era melek huruf. Ini adalah era di mana komunikasi tertulis berkembang pesat dan mata menjadi indera yang dominan. Zaman ini ditandai dengan pengenalan abjad. Konteks komunikasi sosial sudah bersifat tidak langsung karena dapat diwakili oleh tulisan. “Dunia tertulis” memberi konsekuensi lahirnya masyarakat individualistik.
Era cetak. McLuhan menyebut buku sebagai “mesin pengajar pertama” di era ini. Segala macam tulisan dapat diduplikasi dengan jumlah yang banyak. Di era ini teknologi yang utama adalah percetakan dengan mengandalkan penglihatan sebagai indera yang dominan. Sama dengan era melek huruf.
Era elektronik. Media menjadi perpanjangan hampir seluruh indera manusia di era ini. Telepon dan radio perpanjangan tradisi lisan. Televisi perpanjangan penglihatan dan pendengaran. Komputer/internet juga hadir sebagai perpanjangan seluruh indera dengan menggabungkan ragam media (cetak, audio, visual) hingga ia disebut multimedia. “Komputer merupakan hal yang paling luar biasa dari semua busana teknologi yang pernah diciptakan ... karena komputer merupakan perpanjangan dari sistem syaraf pusat kita” (McLuhan & Fiore: 1996).***
No comments:
Post a Comment